web widgets

Sabtu, 17 Mei 2014

Sejarah Sandal Swallow


Sandal adalah alas kaki yang mungkin sudah dikenal manusia sejak zaman Mesir Kuno. Di zaman kuno, orang India, Assyria, Romawi, Yunani, dan Jepang juga mengenakan sandal. Sandal jepit di Amerika Serikat disebut flip-flops, thongs, atau beach sandal. Seusai Perang Dunia II, prajurit Amerika Serikat pulang ke AS dengan membawa oleh-oleh sandal dari Jepang. Semasa perang, prajurit Jepang juga membuat sandal dari ban bekas.
Awal perkembangan, sandal dibuat dari bahan kayu (alasnya) dan dikombinasikan dengan bahan karet dari ban bekas (bagian atas) dalam bahasa Indonesia lazim disebut bakiak atau nama sejenis lainnya. Dengan ciri-ciri bahan kayu yang dipakai menggunakan kayu yang ringan seperti kayu albasiah (bisa juga bahan lainnya) dan bentuk atas alasnya disesuaikan dengan bentuk bawah kaki kita meskipun kurang sempurna bentuknya serta bentuk bawah alasnya ada yang memakai hak dan ada yang tidak memakai hak. Adapun bagian atas (pengikat ke kaki) menggunakan bahan karet yang biasanya berasal dari karet ban bekas. 
Seiring dengan perkembangan teknologi, sandal dibuat dari bahan karet yang dibentuk sesuai kebutuhannya. Bagias atas dan bawah alas sandal dibuat dari bahan karet yang dibentuk sesuai dengan bentuk kaki dan dibuat bertekstur dengan tujuan agar tidak licin. Bagian bawah alas sandal umumnya rata (tidak memiliki hak), sedangkan bagian atas sandal tidak memiliki penutup. Bagian atas sandal yang tidak memiliki tutup tersebut menggunakan tali sandal berbentuk huruf "Y" atau "V" yang berasal dari bahan karet juga menghubungkan bagian depan dan bagian belakang sandal. Sandal jenis ini dalam bahasa indonesia biasa disebut Sandal Jepit.
 Sandal jepit dipakai dengan meletakkan poros bagian depan tali sandal di antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki, sehingga tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan. Selain dipakai di dalam ruang atau kamar mandi, sandal jepit digunakan di luar rumah pada kesempatan tidak resmi, dan kegiatan rekreasi seperti di pantai atau kolam renang.

Sandal jepit juga disebut sandal swallow. Nama tersebut berasal dari salah satu merek sandal jepit. Havaianas adalah merek sandal jepit eksklusif dari Brazil. Perusahaan ini memulainya pada tahun 1962 dengan memproduksi sandal mirip zōri, namun dibuat dari karet.

Seiring perkembangan jaman, bagian alas (bawah sandal) bahkan bagian atas (cover) sekarang sudah beragam dari mulai variasi bentuk, jenis dan bahan dasar yang dipakai.


Sendal ni udah berada sejak tahun 1974, berbahan dasar karet, dan datang dalam berbagai warna: Merah, kuning, hijau, biru, hitam, abu-abu, dan bahkan sekarang pink!
Sendal ini menawarkan kwalitet yang tidak tertandingi, cukup sepasang -atau paling banyak tiga, tergantung pemakaian- untuk seseorang seumur hidupnya, karena dia ini kuat, tahan banting, dan tahan lama. Seperti yang diambil dari situs memobee.

Rasa aman yang dia beri ketika kaki kita sudah memapak masuk? tidak tertandingi? slep!
Kaki tidak akan lari dari alas, dan alas pun menjaga kaki kita untuk tetap di jalur. Ini berkat desain jenius permukaan sol dari sandal ini? bukan main!

Cukup dengan uang Rp.7000-9000 rupiah saja (tergantung langganan warung dan daerah anda), sendal ini bisa dibeli di warung-warung terdekat! [katanya sih udh naik jd 15000]

Sandal ini diterima di berbagai kelas sosial di masyarakat! Dipakai oleh pemulung, pedagang asongan, pelajar, petualang, pendaki gunung, maling, mahasiswa, pejabat, bahkan presiden!

Tidak hanya itu, sandal ini tidak pandang bulu: wanita, pria, bahkan kaum banci pun ia alaskan kaki mereka dari marabahaya. Seorang yang baru keluar dari Mesjid biasa pakai sendal jepit Swallow, seorang yang baru masuk ke dalam Klenteng juga pakai sandal kok.

S: Setia.
W: Wawasan
A: Alami.
L: Lucu
L (yang kedua): Lantang.
O: Objektif.
Dan terakhir, W: WOW.
 - See more at: http://www.wartaberita.info/2013/01/rahasia-unik-tentang-sandal-swallow.html#sthash.3r6mIGty.dpuf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar