Malam yang dingin untuk ragaku yang terasa terbakar
Terbakar akan pesonamu di masa lalu
Kini hanya bisa ku kenang
Selama ini yang ku bisa
Hampir setiap waktu aku cari diri mu
Dari sini, dari kota seni ini
Tak tau harus mencari di mana
Tak tau harus bertanya kepada siapa
Aku merindukan mu yang dulu
Aku merindukan kasih sayang dari pesan singkat mu
Hanya itu yang ku rasakan saat mengingat mu
Hanya wajah mu yang berada di otak ku
Aku berharap kau tahu, kau mengerti dan kau pahami hatiku ini
Aku rindu kamu, sangat rindu..
Sang pencipta.. beri aku kesempatan sekali lagi..
Sekali lagi bertemu dan meminta maaf
Hidup ku tak seindah mentari yang terbit di pagi hari
Tak seindah malam yang diterangi bulan dan bintang-bintang
Jika sehelai nafas harus terbang ke awan, aku berharap itu nafas ku
Ini bukan tentang kamu, melainkan tentang harapan di hidup ku
Saat nyawa ini sudah tak berarti, aku berharap tak seorangpun tersakiti
Terlebih kekasih ku,
Kekasih ku yang selalu menangis di saat sulit untuk bertemu
Dan selalu menggerutu jika mata ini tak saling bertemu
Di hidup ku banyak yang bisa ku pilih tapi sedikit yang tak bisa ku pilih
Jika bisa ku memilih untuk tidak bertemu dengan mu, pasti sudah ku pilih itu
Karena saat kau baca ini mungkin kita tak bisa lagi bertemu
Ini pilihan untuk melepas segala beban di dalam hati ku
Ayah.. ibu.. tak banyak permintaan ku dulu
Terbangkan aku sejauh harapan yang ku gantungkan
Atau tenggelamkan aku ke harapan yang kalian paksakan
Selebihnya ku pasrahkan pada Allah yang maha tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar