Siapa yang
belum pernah mengalami bersin? Saya rasa setiap orang sudah pernah
mengalami bersin. Entah itu pada saat sedang membersihkan rumah, saat
flu, atau saat terkena udara dingin. Beberapa orang bisa saja mengalami
bersin seiap hari, akan tetapi sebagian orang yang lainnya hanya
mengalami bersin pada waktu - waktu tertentu saja. Lalu sebenarnya apa
yang disebut dengan bersin? kenapa orang bisa bersin? apa penyebabnya?
Arti dari
kata bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras
lewat hidung dan mulut. Dari literatur yang saya dapatkan, udara ini
dapat mencapai kecepatan 70 m/detik atau sama saja dengan 250 km/jam.
Perlu diketahui bahwa bersin dapat menyebarkan penyakit melalui butir -
butir air yang terinfeksi. Butir - butir air ini ukuran diameternya
berkisar antara 0,5 hingga 5 µm.
Bersin
merupakan reaksi reflek untuk mengeluarkan udara yang mengandung
partikel atau benda asing yang mengganggu atau menyebabkan gatal di
dalam hidung dan juga membersihkan rongga hidung atau saluran pernafasan
bagian bawah. Dapat dikatakan pula bahwa bersin merupakan salah satu
cara tubuh untuk mengatur ulang sistem di dalam tubuh. Bersin yang
terjadi melibatkan sinyal biokimia yang mengatur detak silia (rambut
mikroskopis) pada sel-sel yang melapisi rongga hidung. Dalam hal ini,
rangsangan yang datang ditangkap oleh reseptor taktil hidung. Rangsangan
kemudian dilanjutkan ke Nervous Trigeminus dan dilanjutkan ke pusat
pernafasan di medula oblongata. Mekanisme terjadinya reflek bersin ini
dimulai dari terangsangnya bagian - bagian yang peka pada saluran
pernafasan. Rangsangan ditangkap oleh sensor taktil dan kemoreseptor
aferen melalui Nervous Vagus menuju pusat pernafasan (medula oblongata).
Sebagai contoh adalah rangsangan yang berupa benda asing memasuki
rongga hidung atau saluran pernafasan bagian bawah, kemudian pusat
pernafasan memerintah tubuh untuk melakukan reflek bersin agar benda
asing tersebut dapat dikeluarkan. pada reflek bersin ovula dikondisikan
ke bawah, sehingga memungkinkan aliran udara ekspirasi (aliran udara
yang keluar) menjadi kuat dan dapat melalui rongga mulut dan rongga
hidung.

Bersin
biasanya dihubungkan dengan penyakit influenza. Akan tetapi pada
kenyataannya bersin bukan hanya merupkan gejala penyakit influenza saja,
bersin dapat juga merupakan gejala penyakit pernafasan, sebagai contoh
adalah rhinitis dan selesma. Oleh karena itu ketika bersin disarankan
untuk menutup mulut dan hidung untuk mencegah air atau ingus dan
partikel lain yang keluar mengenai orang lain.
Bersin juga
dapat disebabkan karena alergi, misalnya bersin terjadi ketika pagi hari
atau setelah mandi pagi, suhu tubuh pada pagi hari menurun, sehingga
membuat tubuh menjadi sensitif; adanya reaksi alergi terhadap suatu
alergen (sesuatu yang menyebabkan alergi, misalnya debu di kamar,
rumput, serbuk sari, bulu binatang maupun udara kotor yang terhirup saat
bangun tidur). Bagi penderita alergi, biasanya bersin disertai hidung
gatal dan mata berair. Selain itu, bagi penderita alergi biasanya
tubuhnya cepat bereaksi pada suhu pagi hari. Hal ini terjadi karena
selama tidur suhu tubuh akan menurun secara alami. Selama istirahat
pernafasan berjalan normal dan debu yang di hidung akan mengendap,
sehingga pada saat bangun tidur di pagi hari mengalami bersin-bersin
yang disebabkan oleh tanggapan syaraf hidung pada debu yang mengendap
tersebut.
Alergi pada
suhu dingin maupun pada alergen (sesuatu yang menyebabkan alergi) yang
menyebabkan bersin di pagi hari merupakan tingkat sensitif tubuh yang
berlebihan pada alergen tertentu. Hipersensitivitas dari sistem
kekebalan tubuh tersebut adalah tanda adanya zat yang dinilai tubuh
tidak cocok. saat sistem kekebalan tubuh mulai terbangun, misalnya
setelah sarapan atau beranjak siang, tanggapan tubuh pada alergen
tersebut akan hilang.
Orang yang
menderita sinusitis biasanya cenderung lebih sering mengalami bersin
bila dibandingkan dengan orang yang normal (tidak menderita sinusitis).
Seperti yang
telah dijelaskan di atas bahwa bersin adalah salah satu cara tubuh
untuk mengatur ulang sistem alami di dalam tubuh. Saat proses bersin
berjalan dengan baik, hal tersebut akan mengatur ulang lingkungan di
dalam saluran hidung sehingga benda asing atau partikel buruk yang
terhirup dan terperangkap di dalam hidung dapat dikeluarkan. Namun, hal
tersebut tidak berlaku pada penderita sinusitis. Pada penderita
sinusitis sel - selnya tidak menanggapi bersin sebagai cara untuk
mengatur ulang sistem alami tubuh seperti halnya yang terjadi pada sel
orang sehat, sehingga penderita sinusitis akan lebih sering bersin
karena ia tidak berhasil mengatur ulang lingkungan di dalam hidungnya
dengan baik atau kurang berhasil dalam melakukannya. Lalu apa yang
sebenarnya disebut dengan sinusitis?
Sinusitis
adalah suatu penyakit yang terjadi di daerah sinus (rongga udara yang
terdapat di area wajah yang terhubung dengan rongga hidung oleh sejumlah
saluran sempit dan dilapisi selaput penghasil lendir. Fungsi dari sinus
ini adalah untuk menjaga kelembaban hidung dan menjaga pertukaran udara
di dalam hidung). Sinusitis merupakan penyakit yang terjadi karena
peradangan sinus, rongga yang terisi udara di tengkorak yang terletak di
bagian belakang hidung dan mata, serta pipi dan dahi.
Sinusitis
disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder di dalam sinus yang tersumbat.
Dalam literatur lain di jelaskan bahwa penyebab paling umum dari
sinusitis adalah infeksi virus, misalnya salesma. Jika saluran
penghubung dari hidung ke sinus terseumbat akibat infeksi virus, maka
lendir akan terkumpul di sinus. Pada saat terkumpul, sinus dapat
terinfeksi oleh bakteri. Sumbatan saluran seperti itu cenderung lebih
mungkin terjadi pada orang dengan abnormalitas hidung, misalnya polip
hidung atau sekat hidung yang miring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar